Jumat, 11 Mei 2012

Beginilah Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

okezone.com
Mencuci tangan adalah hal penting yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mencuci tangan teratur sebeluma makan dan sesudah buang air, supaya kuman penyakit yang menenpel di tangan tidak masuk ke dalam tubuh kita. Mencuci tangan pun tidak boleh sembarangan, melainkan harus benar dan saksama. Tapi sebelum membahas lebih lanjut tentang mencuci tangan dengan benar, berikut ini adalah pengertian mencuci tangan:

Awas! 48% Zat Berbahaya Ada di Jajanan Anak.


republika.co.id
Direktur Surveilan dan Penyuluhan Kemanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Halim Nababan, mengatakan kemanan dan kualitas pangan yang pihaknya teliti pada tahun 2008 sampai 2010 menunjukkan sekitar 48 persen bahan-bahan berbahaya ada pada makanan jajanan anak Sekolah Dasar (SD).

Ayo Cuci Tangan Pakai Sabun!


detikFood.com
Kebiasaan mencuci tangan bisa mencegah berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan saluran napas dan pencernaan. Di Indonesia kesadaran untuk sering-sering cuci tangan paling tinggi saat orang usai Buang Air Besar (BAB) dan sebelum makan.



Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, mencatat data tahun 2010 yang menunjukkan pola kebiasaan cuci tangan warga yaitu:

Tips Jajan Sehat


detikFood.com
Jajan sudah menjadi kebiasaan bagi kalangan pelajar. Namun, banyak anak-anak yang kurang peduli terhadap kesehatan jajanan yang mereka makan. Apalagi adik-adik kita yang masih duduk di Sekolah Dasar. Mereka jajan tanpa memperhatikan kesehatan makanan, yang penting rasanya enak, harganya terjangkau, dan warnanya menarik. Namun apakah jajanan-jajanan seperti itu aman bagi tubuh?
Bagi teman-teman yang suka jajan/ngemil, ada beberapa tips untuk memilih jajanan. Semoga tips-tips berikut dapat membantu teman-teman dalam menjaga kesehatan, tanpa harus menghindari cemilan.

Kamis, 03 Mei 2012

Bakteri Penyebab Keracunan Makanan


Dalam mengonsumsi makanan, kita harus menjaga kebersihan makanan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri-bakteri yang mengganggu kesehatan. Sebenarnya ada lebih dari 250 jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, yang paling umum di antaranya adalah Clostridium botulinum, Salmonella gastro, dan Escherichia coli.

1. Clostridium botulinum 
Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan racun yang mencegah transmisi impuls saraf ke otot. Mual, muntah dan kram perut adalah gejala umum yang ditimbulkannya. Efek dimulai pada syaraf di kepala sehingga menyebabkan penglihatan kabur/ganda dan kesulitan menelan, kemudian menyebar ke punggung sehingga menyebabkan kelumpuhan otot lengan, otot pernapasan, dan mungkin juga otot kaki. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari.

Zat Aditif pada Makanan


Apa jadinya makanan tanpa warna? Bagaimana rasa makanan tanpa bumbu tambahan? Bagaimana membuat makanan menjadi lebih awet? Ketiga pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan zat aditif. Apa itu zat aditif? Zat aditif adalah bahan alami atau sintetis yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, atau mengawetkan makanan.

Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan. Tetapi di zaman modern sudah banyak variasi zat aditif yang digunakan untuk makanan. Berdasarkan sumbernya, zat aditif dibedakan menjadi zat aditif alami dan zat aditif buatan (sintetis).

Di antara kedua jenis zat aditif tersebut, yang lebih aman dikonsumsi adalah zat aditif alami, karena berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sedangkan zat aditif buatan dibuat dari bahan kimia yang memiliki efek samping bagi tubuh bila dikonsumsi.

Berikut ini dipaparkan dua jenis zat aditif. Check it out!

Zat-zat Berbahaya dalam Makanan


Bicara masalah keamanan pangan, sudah bukan rahasia lagi kalau di Indonesia ini banyak terjadi kecurangan dalam produksi pangan. Kecurangan itu berupa penitambahan zat berbahaya bagi tubuh. Zat yang banyak diekspos media yaitu formalin, borax, dan pewarna tekstil. Bagi teman-teman yang belum tahu bahaya dari ketiga bahan tersebut bisa lanjutkan membaca post ini. Silahkan...!!

Formalin
Formalin adalah zat pengawet yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat. Namun, zat pengawet ini sering ditambahkan sebagagai pengawet makanan, biasanya pada tahu dan ikan. Wujud formalin berupa zat cair yang berbau tajam. Formalin yang beredar di pasaran biasanya mengandung 37% zat formaldehida dengan rumus kimia H2CO.
Beberapa kegunaan formalin yaitu sebagai berikut:

Selasa, 01 Mei 2012

Nutrisi pada Makanan

Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung nutrisi lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk dapat beraktivitas, tumbuh, dan berkembang. Berikut ini akan dijelaskan nutrisi pada makanan dan peranannya bagi tubuh.

Karbohidrat
Karbohidrat dihasilkan dari sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri). Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, jagung, gandum, ubi jalar, ketela pohon, kentang, dan sagu. Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi untuk beraktivitas.