Selasa, 10 Juli 2012

Kelas Virtual untuk Pendidikan di Masyarakat Digital

Dunia kini serba digital
foto: life-of-brian.com
Digitalisasi yang telah merambah ke berbagai sisi kehidupan ini membuat komputer menjadi kebutuhan bagi masyarakat umum. Ditambah koneksi internet, Anda seakan mampu memasuki dunia lain yang menawarkan kemudahan dalam memperoleh informasi dan berkomunikasi. Kemudahan tersebut juga didukung oleh kecepatan dan simplisitas yang membuat hidup menjadi lebih praktis. Hal itulah yang menyebabkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin digemari oleh masyarakat.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) erat hubungannya dengan internet. Internet yang merupakan kependekan dari interconnection-networking ini banyak difungsikan sebagai perpustakaan sekaligus media bermasyarakat. Internet sebagai media bermasyarakat berarti bahwa internet menyediakan ruang bagi para penggunanya untuk saling berinteraksi dengan orang lain. Kita dapat berniaga, berbagi file maupun cerita (curhat), bermain bersama dalam game online, dan sebagainya sehingga  internet seakan-akan adalah masyarakat.


Sedangkan internet sebagai perpustakaan berarti bahwa internet dapat menjadi sumber informasi yang kaya.
Kalau dulu, orang ingin mencari informasi dan menambah wawasan harus datang ke perpustakaan, kemudian mencari di setiap rak yang tingginya bermeter-meter, kemudian membolak-balik setiap halaman sambil terkantuk-kantuk. Cara lain yaitu datang ke toko buku, mencari buku yang disukai sambil diam-diam merobek plastiknya supaya bisa diintip, dibaca-baca sambil berdiri, kemudian melihat label harga untuk dibandingkan dengan isi dompet, setelah itu mengantri di loket. Cara lain lagi yaitu dengan membeli koran, kemudian membaca sambil merentangkan tangan lebar-lebar sampai pegal, dan minum kopi supaya tidak ngantuk membaca tulisan hitam di kertas abu-abu. Susah kan?


Sekarang internet sudah mampu menyediakan segudang informasi yang jauh lebih mudah, cepat, gratis, dan menarik dengan berbagai warna, gambar, dan animasi. Jadi, nggak perlu lagi bolak-balik halaman sambil ngangguk-ngangguk karena ngantuk. Tinggal duduk, ketik, klik, beres deh! :)

Jaringan luas internet berpotensi sebagai sumber informasi
foto: cybershareinfo.blogspot.com/
Kemampuan internet sebagai sumber informasi yang tak terbatas mengundang ketertarikan banyak pihak untuk memaksimalkan penggunaan internet dalam menyebarluaskan informasi. Selain itu, tidak hanya pemilik website resmi yang dapat menyumbang informasi di internet. Setiap orang pun dapat berkontribusi dalam menyebarkan informasi melalui layanan web log atau akrab disebut blog. Dengan demikian, internet sebagai lumbung informasi menjadi semakin merakyat.

Kehadiran blog sebagai fasilitas untuk berbagi informasi disambut baik oleh para internet user. Semenjak pertama kali istilah ini dikenalkan oleh Jorn Barger pada tahun 1977, blog semakin diminati hingga saat in. Perkembangan blog berawal dari media blog pertama yang dipopulerkan oleh Blogger.com milik Pyra Labs yang kemudian dibeli oleh Google Inc.pada akhir tahun 2002. Selanjutnya, banyak aplikasi yang bersifat terbuka (open source) yang dapat digunakan oleh siapapun dari semua kalangan.


Logo Blogger
Saat ini, terdapat tebih dari 10 juta blog di internet. Para blogger (sebutan untuk pengurus blog) senantiasa berlomba untuk meng-update blog miliknya sebagai wujud kontribusi untuk penyebaran informasi dan wawasan.


Bila kita mengingat kembali ke pembahasan sebelumnya tentang internet sebagai perpustakaan dan internet sebagai masyarakat, blog dapat disebut sebagai perpaduan dari keduanya karena blog dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan dapat menjadi jaringan komunikasi.


Berbagai jenis informasi yang disampaikan melalui blog sesuai dengan jenis blog tersebut. Saat ini, banyak blog yang memfokuskan pembahasannya dengan tema tertentu sehingga jenis blog dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
  • Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan media menyuarakan kampanye.
  • Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan, dan perbincangan teman.
  • Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
  • Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan, seperti blog yang Anda baca ini.  :)
  • Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
  • Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
  • Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
  • Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
  • Blog media: Berfokus pada bahasan media massa.
  • Blog agama: Membahas tentang keagamaan.
  • Blog pendidikan: Membahas seputar pendidikan.
  • Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
  • Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
  • Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis.
  • Blog pengganggu (spam): Disebut juga sebagai Splogs (Spam Blog).
Beragamnya jenis blog disertai banyaknya jumlah blog ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam pemanfaatan blog. Oleh karena itu, blog memiliki prospek baik yang diharapkan dapat memediasi penyaluran informasi, serta aspirasi bagi masyarakat.


foto: blog.hubspot.com
Setiap pemilik blog bebas mengekspresikan dirinya dalam tulisan-tulisan atau post yang dikirimnya. Blogger pun dapat leluasa bepergian ke blog-blog orang lain. Aktivitas yang terjadi antar blog ini mirip seperti apa yang terjadi di masyarakat. Para blogger mengurus rumah (blog) -nya masing-masing, kemudian mengunjungi rumah (blog) blogger lain dan berinteraksi melalui komentar-komentar. Rumah (blog) yang baik dan menarik mampu mengundang banyak orang untuk mampir dan berinteraksi. Rumah (blog) yang luas dan memiliki bermacam-macam informasi juga membuat blogger yang datang merasa betah untuk menjelajahinya. Kemiripan inilah yang menyebabkan saya menganalogikan blogger sebagai masyarakat digital dan blog sebagai rumah.

Ilustrasi (kreasi sendiri)
Ilustrasi di atas merupakan gambaran singkat mengenai aktivitas yang terjadi dalam blog. Terlihat betapa percakapan yang terjalin antar blogger begitu santai dan akrab. Hal ini menciptakan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung (visitor) blog.


Kalau kita bandingkan dengan di kehidupan nyata, kegiatan ini tidak jauh beda. Biasanya seseorang yang berkunjung ke rumah orang lain memiliki maksud untuk silaturahmi atau mengobrol. Ada juga yang berniat untuk ngutang, atau mengajak pacar pergi, dan lain-lain. Untuk pelajar (salah satunya saya), tidak sedikit yang datang ke rumah temannya untuk belajar atau mengerjakan tugas bersama. Sebenarnya inilah yang lebih bermanfaat. Selain mempererat silaturahmi, kita juga dapat bertukar ilmu dan wawasan. Tugas sekolah pun bisa cepat selesai. Istilahnya, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.


Nah, bagaimana bila kegiatan ini diterapkan juga di masyarakat blogger? Banyak sekali blogger yang hanya menyediakan hiburan dan kesenangan belaka untuk menarik pegunjung. Padahal kita bisa menggunakan blog lebih dari untuk hiburan, tetapi untuk menyebarkan pengetahuan.


Ide saya dalam memanfaatkan blog untuk pengetahuan adalah dengan digunakannya blog sebagai media komunikasi antar siswa dan guru dalam urusan sekolah. Jadi, setiap siswa memiliki blog sendiri. Kelas pun memiliki dengan penulisnya yaitu siswa-siswi kelas tersebut dan adminnya adalah wali kelas. Blog kelas ini pun multiguna, fungsinya yaitu:
  • Mempermudah siswa untuk saling berkomunikasi di luar jam sekolah, atau saat libur, Ketika libur atau saat di luar jam sekolah, siswa tetap dapat melakukan tanya jawab kepada rekan-rekan sekelasnya. Pertanyaan dapat diajukan melalui post, dan dapat dijawab melalui komentar.
  • Mempermudah untuk menyebarluaskan informasi (jarkom), Informasi dapat diumumkan melalui postingan, dan siswa lain dapat berkomentar dengan mudah. Dibandingkan melalui sms, metode ini lebih mudah dan murah.
  • Dapat digunakan sebagai penampung tugas. Guru dapat memerintahkan siswanya untuk mengepost tugasnya ke blog kelas. Jadi, guru tinggal mengunjungi blog kelas terebut dan langsung melakukan penilaian tanpa di-print terlebih dahulu. Kertas dihemat,  hutan pun selamat.
  • Mencegah siswa memplagiat. Salah satu kesulitan guru dalam melakukan penilaian tugas adalah karena terdapat siswa yang melakukan tindakan plagiarisme (istilah kerennya copy-paste). Karena terlalu solider kepada teman sekelasnya, para siswa pun rela memberikan hasil kerjanya untuk di-copy temannya. Namun dengan mengumpulkan tugas ke satu blog, kemiripan pun dapat dengan mudah dideteksi dan siswa yang melakukan plagiarisme dapat diketahui dengan melihat waktu postingan. Siswa yang pekerjaannya mirip dengan anak lain, tetapi waktu terbit postingannya lebih lambat, maka dapat dicurigai siswa itulah yang hanya copy-paste.
  • Sebagai penyedia forum diskusi. Kalau di kelas siswa sering berdiskusi tentang pelajaran, atau bertanya kepada murid yang lebih pintar, disini juga dapat dilakukan. Kelebihannya, semua anak dapat bergabung dalam obrolan tanpa membuat keributan. Berbeda dengan diskusi di kelas dimana 40 anak berdiskusi membicarakan suatu topik, pasti ribut minta ampun karena setiap anak memiliki pandangan dan pendapat masing-masing.
  • Daftar nilai. Informasi mengenai nilai ujian pun dapat dicantumkan dalam blog, sehingga siswa dapat melihat sendiri nilai mereka dan nilai teman-teman mereka yang lain. Dengan membandingkan nilai terhadap siswa lain, seorang siswa akan timbul motivasi untuk bersaing dengan siswa yang nilainya lebih tinggi.
  • Photo album kelas. Karena blog menyediakan memori tanpa batas, berbagai file termasuk foto-foto dapat diupload pula melalui postingan. Misalnya foto-foto untuk satu event dimasukkan dalam satu post, dan foto-foto untuk event yang lain dimasukkan ke post lain. Jadi seperti foto album.
Sebenarnya masih banyak kelebihan blog kelas yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, tergantung kreativitas mereka dalam memaksimalkan fitur-fitur yang tersedia.

Setelah memaparkan beberapa fungsi blog bagi perkumpulan pelajar, saya ilustrasikan kembali kegiatan yang terjadi dalam blog kelas.
Ilustrasi (kreasi sendiri)
Ilustrasi di atas memang mirip dengan ilustrasi sebelumnya, namun yang membedakan adalah pemanfaatannya yang lebih difokuskan untuk pembelajaran. Jadi, blog ini dapat disebut juga dengan rumah belajar, atau lebih cocok sebagai kelas virtual. (sekarang memang benar-benar canggih, sampai-sampai ada kelas virtual segala :D) Di kelas virtual ini pun dapat dimanfaatkan juga untuk e-learning. Suatu metode pembelajaran berbasis internet. E-learning dilakukan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi jaringan internet, pelajar dapat melakukan e-learning. Belajar secara online dapat menggunakan fasilitas berupa artikel pengetahuan, gambar-gambar, video, multimedia atau powerpoint yang diupload ke kelas virtual ini. Fasilitas tersebut dapat disediakan oleh guru, maupun siswa yang mendownload sendiri, kemudian di-share ke kelas virtual ini.


 Adapun keutamaan belajar secara online atau e-learning antara lain:

  1. Belajar menjadi lebih menyenangkan. Daripada membolak-balik buku berwarna kelabu dalam keheningan, lebih baik menonton video edukatif, atau memainkan multimedia interaktif yang bersuara, bergambar, bergerak, dan berwarna-warni. Penggunaan beberapa indera yang meliputi audio dan visual sekaligus lebih efektif dibandingkan visual saja seperti saat membaca buku. Selain itu belajar pun menjadi lebih asyik. Ditambah diskusi bersama dalam blog juga akan menambah keseruan dalam belajar.
  2. Membiasakan belajar mandiri. E-learning tidak perlu dilakukan dalam pengawasan guru. Maka, siswa pun dapat bereksplorasi di dunia maya secara bebas.
  3. Mendorong siswa untuk lebih aktif. Belajar di kelas dengan hanya mendengar guru tanpa bersuara adalah metode belajar zaman jahiliyah (maksudnya jadul/zaman dulu). Di masa kini, siswa dituntut belajar aktif. Mencari tahu sendiri dengan melakukan browsing, jika masih belum jelas dapat didiskusikan di blog kelas.
  4. Melatih keterampilan TIK dan membangun skill abad 21. Abad milenium adalah zaman yang menuntut setiap orang untuk menguasai teknologi. Dengan belajar online sekaligus blogging kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer akan bertambah.

Belajar di abad 21 ini memang begitu mudah. Namun kita juga harus mengingat, bahwa blogging dan e-learning membutuhkan perangkat komputer dan koneksi internet. Karena masih banyak siswa yang belum memiliki komputer dan internet, maka dapat menjadi kendala dalam mengembangkan program kelas virtual ini. Namun untuk sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu dapat mencobanya. Misalnya di SMAN 48 Jakarta, tempat saya belajar. Para siswa banyak yang membawa laptop ke sekolah, termasuk saya sendiri. Biasanya laptop digunakan untuk mengerjakan tugas berupa laporan praktikum, membuat presentasi powerpoint, atau hanya untuk bermain game. Jadi, sekolah ini berpotensi untuk mengembangkan kelas virtual.


Pengalaman saya ketika belajar secara e-learning, saya merasa lebih bergairah dalam belajar. Sambil mendengarkan musik favorit, saya pun berpetualang ke situs-situs edukasi. Mendownload multimedia, video, multimedia, atau file soal latihan dan powerpoint.


E-learning pun memberi kesempatan berprestasi (dok. pribadi)
Saya juga pernah mengikuti suatu kompetisi karya ilmiah online yang diselenggarakan oleh Oracle® Education Foundation (OEF). Kompetisi ini bernama ThinkQuest yang mengharuskan para kontestan untuk membuat sebuah proyek ilmiah dalam sebuah platform blog khusus yang telah disediakan. Di website-nya tersedia hasil proyek ilmiah para kontestan yang termuat dalam library. Siapapun dapat mampir dan melihat proyek-proyek ilmiah dari seluruh dunia menggunakan bahasa Inggris. Web ini merupakan suatu contoh penyelenggaraan e-learning dalam skala global. Kebetulan saya meraih juara II yang kemudian bersama teman-teman satu tim diberangkatkan ke kota San Francisco di negara bagian California, Amerika Serikat untuk menerima penghargaan.


Bukan bermaksud pamer, saya hanya ingin menjelaskan bahwa e-learning juga dapat membuka kesempatan untuk berprestasi, bahkan dalam skala global.


Untuk pengembangan kelas virtual, saya masih merencanakan program ini. Mungkin realisasinya harus menunggu beberapa tahun lagi, kalau saya menjadi guru atau kepala sekolah. Namun untuk Anda yang berniat membuat kelas virtual sekarang, akan saya dukung dengan sepenuh hati. Mari, manfaatkan blog untuk memajukan pendidikan Indonesia! t(ツ)_/¯





N.B. Artikel ini ditujukan untuk mengikuti kontes blog yang dipersembahkan oleh Komunitas Ngawur dan didukung oleh Pusat Teknologi dan Blogger Nusantara.

Referensi:

4 komentar: